Eropa Tertinggal dalam Perlombaan Teknologi Penanganan Kanker

Eropa tertinggal dalam pengembangan teknologi kanker dibandingkan AS dan China, dengan penurunan dalam pangsa pasar sejak 2010. Meskipun memiliki lebih banyak start-up, Eropa sulit mengembangkan mereka ke tahap yang lebih maju. Laporan menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi dan dukungan bagi ekosistem onkologi di Eropa.

Sebuah studi terbaru oleh European Patent Office (EPO) menunjukkan bahwa Eropa tertinggal di belakang AS dan China dalam pengembangan teknologi kanker, meski memiliki lebih banyak start-up onkologi. Aktivitas paten untuk terapi kanker canggih meningkat pesat di AS dan China, sementara Eropa mengalami penurunan pangsa pasar. Penurunan terbesar bagi pemohon di EU-27 terjadi pada imunoterapi seluler (-6,2%). Dalam periode 2010-2021, pemohon dari AS dan China menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Wewenang mengungkapkan bahwa Eropa harus meningkatkan investasi serta dukungan untuk membantu start-up onkologi berkembang.

Walaupun memiliki 1.500 start-up terkait onkologi, Eropa hanya melihat 24% dari mereka mencapai tahap pertumbuhan akhir, jauh dari 40% di AS. Inggris memimpin di Eropa dengan 290 start-up, diikuti Perancis, Jerman, dan Swiss. Penting bagi pasar Eropa untuk memberi dukungan agar dapat bersaing dengan kompetitor dari luar. Antara 2015 dan 2021, paten dalam teknologi kanker meningkat, sebagian besar diprakarsai oleh pemohon AS yang menguasi 44,6% semua keluarga paten internasional terkait kanker.

Pemohon dari China menunjukkan peningkatan paten yang signifikan sejak 2021, melampaui EU-27 dengan lebih dari 2.000 keluarga paten. Meskipun demikian, Eropa tetap berpartisipasi dengan 17.800 IPF dari pemohon EU-27 dan 7.500 IPF dari negara anggota EPO lainnya, mewakili 23,9% dari paten global. Beberapa bidang menjanjikan dalam teknologi kanker meliputi informatik kesehatan, analisis citra, dan terapi gen. Sektor yang lebih mapan juga tetap penting, termasuk terapi virus onkolitik serta metode pengobatan alternatif dari ekstrak tumbuhan.

Eropa memiliki jumlah start-up onkologi terbanyak, tetapi kalah dalam pengembangan teknologi akibat kurangnya dukungan dan investasi. Persaingan yang kuat dari AS dan China telah mendorong Eropa untuk memperbaiki ekosistem inovasinya. Membandingkan data paten, AS menunjukkan pertumbuhan lebih baik. Fokus pada bidang seperti imunoterapi dan analisis data medis diperlukan untuk mengatasi tantangan ini.

Eropa tengah menghadapi tantangan serius dalam kompetisi inovasi kanker dengan AS dan China. Meski memegang jumlah start-up terbanyak, kurangnya pertumbuhan dan dukungan investasi menghambat kemajuan. Untuk mempertahankan relevansi di pasar global, Eropa harus meningkatkan dukungan untuk start-up dan fokus pada teknologi yang sedang naik daun agar dapat bersaing di level internasional.

Sumber Asli: www.euronews.com

Miguel Santos

Miguel Santos is a renowned journalist with an expertise in environmental reporting. He has dedicated the last 12 years to exposing the impacts of climate change and advocating for sustainable practices through powerful storytelling. A graduate of the University of California, Miguel’s insights have influenced policy decisions and raised awareness on critical ecological issues.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *