Studi menunjukkan perbedaan PK yang jelas, dengan wanita memiliki eliminasi obat yang lebih lambat untuk banyak obat kanker, berpotensi memengaruhi efektivitas dan keamanan pengobatan. Penelitian ini menyerukan perlunya mempertimbangkan perbedaan ini dalam pengembangan dan penggunaan obat kanker. Perlu ada pendekatan dosis yang lebih personal dan sesuai gender.
Penelitian baru menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam farmakokinetik (PK) antara pria dan wanita untuk 14 obat kanker, termasuk 5-fluorouracil dan doxorubicin. Wanita menunjukkan klarifikasi obat yang lebih lambat, yang dapat mempengaruhi efektivitas dan toksisitas pengobatan tersebut. Oleh karena itu, pemahaman tentang respon gender terhadap obat sangat penting untuk pengobatan kanker yang lebih aman dan efektif.
Banyak obat kanker memiliki jendela terapeutik yang sempit, sehingga perbedaan kecil dalam dosis dapat memengaruhi efek samping dan respons pasien. Penelitian ini diawali oleh undangan dari European Society for Medical Oncology kepada Dr. Alex A. Adjei, untuk meneliti perbedaan efek obat kanker antara pria dan wanita. Diperlukan strategi dosis yang memperhitungkan perbedaan ini dalam pengembangan obat.
Perbedaan farmakokinetik antara pria dan wanita harus dipertimbangkan dalam pengobatan kanker untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi risiko efek samping. Pengaturan dosis yang sesuai berdasarkan jenis kelamin sangat penting, dan pengembangan obat ke depan diharapkan mempertimbangkan faktor ini.
Sumber Asli: consultqd.clevelandclinic.org