Penelitian terbaru menunjukkan bahwa uji MyProstateScore 2.0 (MPS2) menggunakan urine dari pemeriksaan rektal non-digital sangat sensitif terhadap kanker prostat grade GG ≥2. Uji ini dapat mengurangi jumlah biopsi yang tidak perlu dan potensi biopsi ulang, memberikan hasil lebih akurat dibandingkan metode lama.
Uji MyProstateScore 2.0 (MPS2) yang menggunakan urine dari pemeriksaan rektal non-digital menunjukkan sensitivitas tinggi untuk kanker prostat grade kelompok (GG) ≥2. Penelitian ini, yang dipublikasikan di The Journal of Urology, menunjukkan bahwa MPS2 dapat membantu mengurangi jumlah biopsi yang tidak perlu. Uji ini menggunakan urine pertama yang diambil sebelum dilakukan biopsi untuk mengukur risiko kanker prostat yang lebih akurat.
Dalam studi yang melibatkan 266 pria dengan PSA median 6,6 ng/mL, hasilnya menunjukkan bahwa 39% dari peserta memiliki kanker GG ≥2. MPS2 menunjukkan area di bawah kurva untuk prediksi kanker GG ≥2 meningkat dari 57% hingga 77% tergantung pada model yang digunakan, jelas lebih efektif dibandingkan PSA dan kalkulator risiko PCPTrc. Dengan MPS2, 36 hingga 42% biopsi yang tidak perlu dapat dihindari, berbanding jauh dari 13% yang mungkin dihindari menggunakan PCPTrc.
MPS2 juga menunjukkan potensi besar dalam mengurangi kebutuhan untuk biopsi ulang, dengan 44 hingga 53% biopsi ulang yang bisa dihindari pada pasien dengan hasil negatif sebelumnya, jauh lebih tinggi dibandingkan hanya 2,6% saat menggunakan PCPTrc. Penulis menyatakan, “MPS2 tampaknya menyediakan opsi pengujian yang nyaman, serbaguna, dan akurat untuk menilai kebutuhan MRI atau biopsi pada pasien dengan PSA tinggi.”
Uji MyProstateScore 2.0 merupakan inovasi penting dalam deteksi dini kanker prostat yang dapat mengurangi jumlah biopsi yang tidak perlu. Dengan akurasi yang lebih baik dibandingkan metode tradisional, MPS2 siap meningkatkan manajemen pasien dengan risiko kanker prostat yang lebih tinggi.
Sumber Asli: www.healthday.com