ctDNA Sendirian ‘Tidak Cukup’ Dalam Memantau Pasien Dengan Kanker Usus Besar

Studi terbaru menunjukkan bahwa ctDNA tidak cukup efektif dalam memantau kekambuhan kanker usus besar pascaoperasi. Dari 184 pasien, hanya 1,6% yang mendapatkan intervensi bedah berbasis ctDNA. Pengujian ctDNA tidak menggantikan pemindaian CT yang masih diperlukan untuk mendeteksi kekambuhan.

Penambahan pengujian ctDNA pada pemantauan radiografik hanya memberikan intervensi bedah kuratif untuk 1,6% pasien kanker usus besar. Penelitian menunjukkan bahwa ctDNA memiliki manfaat klinis yang terbatas ketika ditambahkan ke pemantauan standar untuk pasien stadium 2 hingga 4 yang telah menjalani operasi dengan tujuan kuratif. Menurut Dr. Marwan Fakih, “Anda akan melewatkan kekambuhan jika hanya menggunakan ctDNA — itu tidak mencukupi.”

Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan ctDNA saja tidak memadai untuk memantau pasien kanker usus besar, dan bahwa pemantauan dengan pemindaian CT tetap diperlukan. Dari 184 pasien yang dianalisis, hanya 1,6% yang mendapatkan intervensi bedah kuratif dari pengujian ctDNA. Oleh karena itu, strategi ini perlu dipertimbangkan kembali untuk efisiensi biaya dan efektivitasnya dalam praktik klinis.

Sumber Asli: www.curetoday.com

Sofia Garcia

Sofia Garcia is a renowned journalist recognized for her insightful commentaries on social issues and community dynamics. Over her 10-year career, she has worked in various capacities, including reporter, editor, and columnist, across prestigious media outlets. Sofía's passion for storytelling drives her to seek out and report on the narratives that connect individuals to broader societal themes, making her work deeply impactful and relevant.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *