Studi menunjukkan bahwa angka kejadian kanker payudara pada wanita AS di bawah 40 tahun bervariasi, dengan 21 negara bagian menunjukkan peningkatan. Wilayah Barat memiliki peningkatan tertinggi, sementara Selatan stabil. Penelitian ini menunjukkan pentingnya faktor lokasi dalam memahami risiko kanker ini.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 12 Februari di Cancer Causes & Control, ditemukan bahwa angka kejadian kanker payudara pada wanita AS di bawah usia 40 bervariasi berdasarkan wilayah. Peneliti dari Universitas Columbia menganalisis data dari 2001 hingga 2020, menemukan peningkatan signifikan lebih dari 0,50% per tahun di 21 negara bagian. Sementara di negara bagian lain, angka kejadian kanker ini tetap stabil atau menurun.

Penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian kanker payudara 32% lebih tinggi di lima negara bagian dengan angka tertinggi dibandingkan lima negara bagian terendah. Wilayah Barat, meskipun memiliki angka kejadian terendah, mengalami peningkatan tertinggi (AAPC, 0,76). Sementara wilayah Timur Laut mencatat angka absolut tertinggi dan peningkatan yang signifikan (AAPC, 0,59). Wilayah Selatan adalah satu-satunya daerah tanpa peningkatan antara 2001 hingga 2020.

Penulis penelitian menyatakan bahwa “menggabungkan faktor berbasis tempat dengan faktor risiko yang sudah dikenal dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengidentifikasi kelompok wanita muda yang berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara dini.” Hal ini dapat membantu dalam melakukan strategi mitigasi yang lebih tepat dan kebijakan berbasis komunitas.

Studi terbaru menunjukkan perbedaan signifikan dalam angka kejadian kanker payudara pada wanita di bawah 40 tahun di seluruh AS. Wilayah Barat mengalami peningkatan tertinggi, sementara Selatan menunjukkan stabilitas. Penelitian ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor geografis dalam memprediksi risiko dan merencanakan tindakan pencegahan.

Sumber Asli: www.healthday.com