Penelitian oleh Arizona State University menunjukkan spons Tethya wilhelma mampu bertahan dari paparan radiasi berat tanpa mengembangkan kanker, menjadikannya objek studi menarik untuk pencegahan kanker. Penemuan ini menawarkan wawasan baru dalam mekanisme perlindungan dan perbaikan DNA, serta potensi aplikasi medis.
Sponge adalah hewan tertua di Bumi, berusia lebih dari 600 juta tahun, dengan beberapa spesies hidup hingga 10.000 tahun. Peneliti dari Arizona State University mengkaji species Tethya wilhelma, yang memiliki daya tahan luar biasa terhadap radiasi dan kanker. Penelitian menunjukkan tidak ada kasus kanker yang tercatat pada spons meskipun mereka memiliki umur panjang dan pembaruan sel yang terus-menerus.
Studi ini menunjukkan bahwa spons T. wilhelma mampu bertahan dengan paparan radiasi berat, mengalami sedikit kerusakan DNA dan tidak mengembangkan kanker. Penemuan ini menunjukkan strategi evolusi dalam pencegahan kanker yang mungkin dapat membantu dalam pengobatan kanker pada manusia dan hewan lain, serta melindungi manusia di lingkungan radiasi tinggi.
“Tingkat radiasi X-ray yang kami gunakan seharusnya menghancurkan DNA di spons ini, tetapi mereka seolah hanya mengabaikannya. Ini adalah hal terdekat dengan kekuatan super yang pernah saya lihat,” kata Carlo Maley, pemimpin studi tersebut. Maley dan rekan-rekannya sebelumnya mengeksplorasi prevalensi kanker di beberapa spesies lain dan kini berfokus pada spons.
Spons T. wilhelma terbukti mampu bertahan dalam dosis radiasi hingga 100 kali lebih tinggi daripada dosis mematikan bagi manusia. Hanya 8% dari sel yang menunjukkan kerusakan DNA setelah paparan, menandakan kemampuan canggih spons dalam perbaikan DNA dan melindungi dari kerusakan. Penelitian ini akan membantu penemuan mekanisme perlindungan DNA yang baru.
Spons ditemukan di berbagai habitat laut dan air tawar, menunjukkan ketahanan luar biasa terhadap kondisi ekstrem. Dikenal dapat melakukan rekombinasi sel, spons mampu menyusun kembali diri setelah terpisah. Banyak senyawa bioaktif yang dihasilkan spons menjadi fokus penelitian untuk obat anti-kanker dan antibiotik.
Dengan penemuan daya tahan luar biasa spons terhadap radiasi dan kemampuannya dalam menekan kanker, studi ini membuka jalan baru dalam penelitian medis dan evolusi. Memahami mekanisme perlindungan dan perbaikan DNA pada spons dapat memungkinkan pengembangan metode pencegahan kanker yang baru.
Penelitian ini menunjukkan bahwa spons T. wilhelma memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan hidup dan memperbaiki DNA setelah terpapar radiasi tanpa mengembangkan kanker. Penemuan ini memberikan wawasan baru dalam mekanisme evolusi pencegahan kanker yang dapat membantu dalam pengobatan kanker dan perlindungan manusia dari radiasi. Spons merupakan contoh luar biasa ketahanan alam, dan penelitian ini bisa membawa kemajuan dalam pengembangan obat anti-kanker dan perlindungan DNA.
Sumber Asli: news.asu.edu