Studi PSMA-PET/CT Temukan Metastasis Atipikal Pada Kanker Prostat

PSMA-PET/CT scans dapat mengidentifikasi metastasis nodus supraklavikular pada pasien kanker prostat. Penelitian di Nairobi menunjukkan prevalensi 7,9% pada pasien baru didiagnosis. Ini menjadi fokus perhatian dalam diagnosis dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai nilai prognostik dari metastasis ini.

Penggunaan alat pencitraan agen membran spesifik prostat (PSMA) dalam pemindaian PET/CT dapat mengidentifikasi metastasis nodus supraklavikula pada pasien kanker prostat yang baru didiagnosis. Penelitian yang dipimpin oleh radiolog di Nairobi, Kenya, menemukan adanya metastasis pada 8% dari kelompok pasien yang besar, dan merekomendasikan untuk mempertimbangkan lokasi ini dalam proses diagnosis awal.

Dalam studi yang dipublikasikan pada 17 Maret di EJNMMI Reports, penulis utama Samuel Nguku Gitau dari Rumah Sakit Universitas Aga Khan mencatat bahwa ini adalah studi pertama yang melaporkan prevalensi signifikan dari metastasis nodus supraklavikular pada pasien kanker prostat yang baru didiagnosis. Sebagian besar pasien dengan kanker prostat metastatik biasanya memiliki metastasis pada tulang dan nodus regional, namun proporsi pasien dengan lokasi metastasis atipikal tidak dapat diabaikan.

Para peneliti menganalisis 998 pasien yang menjalani pemindaian PET/CT dengan radiotracer F-18 PSMA-1007 antara Juni 2020 dan Juni 2022, dari mana mereka memilih 240 pasien yang didiagnosis baru. Rata-rata usia pasien saat presentasi adalah 68 tahun dengan tingkat PSA median sebesar 37. Kebanyakan pasien berada pada stadium IV dan dianggap berisiko tinggi.

Hasil menunjukkan prevalensi metastasis nodus supraklavikular di kelompok tersebut adalah 7,9%, di mana 84% dari mereka juga memiliki metastasis skelet, dan satu pasien memiliki metastasis viseral pada paru-paru. “Stadium lanjut dan kelompok risiko tinggi sangat terkait dengan adanya metastasis nodus supraklavikular,” tulis kelompok peneliti.

Presentasi terlambat pada kanker prostat ini umum terjadi di sub-Sahara Afrika, dikaitkan dengan diagnosis yang tertunda dan penyakit yang lebih agresif pada pria keturunan Afrika dibandingkan dengan Kaukasia. Oleh karena itu, nodus supraklavikular seharusnya menjadi fokus dalam proses diagnosis dan tindak lanjut pasien kanker prostat, dengan penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk menentukan nilai prognostik dari deteksi metastasis di lokasi ini.

Peneliti menyimpulkan bahwa “signifikansi prognostik dari metastasis nodus supraklavikular pada kanker prostat memerlukan penelitian lebih lanjut.”

Studi ini mengungkap pentingnya deteksi metastasis nodus supraklavikular dalam pasien kanker prostat yang baru didiagnosis. Dengan prevalensi 7,9% dalam kelompok yang diuji, hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap lokasi atipikal ini selama diagnosis. Penelitian lanjut diperlukan untuk memahami signifikansi prognostiknya lebih dalam.

Sumber Asli: www.auntminnie.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *