Transplantasi Sel Punca untuk Kesuburan Penyintas Kanker Anak

Jaiwen Hsu menerima transplantasi sel punca sperma pertama guna memulihkan kesuburan setelah menghadapi kanker masa kecil. Penelitian di Pitt menunjukkan potensi pemeliharaan kesuburan anak laki-laki prapubertas. Meski hasil pasti belum terlihat, eksperimen ini membuka peluang baru dalam penelitian kesuburan untuk penyintas kanker.

Seorang pria yang mengalahkan kanker masa kecil, Jaiwen Hsu, menerima transplantasi sel punca penghasil sperma pertama untuk membantu memulihkan kesuburan bagi penyintas kanker. Hsu didiagnosis kanker tulang pada usia 11 tahun dan orang tuanya berhasil mendaftarkannya dalam penelitian di University of Pittsburgh Medical Center untuk membekukan sel testis, mempersiapkan kemungkinan pemulihan kesuburannya di masa depan.

Sekarang berusia 26 tahun, Hsu menjadi orang pertama yang menguji kembali apakah implan sel tersebut berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak dengan kanker kini dapat bertahan hidup hingga dewasa, meskipun sekitar sepertiga dari mereka masih mengalami kemandulan akibat kemoterapi atau radiasi.

Proses itu dimulai dengan pengambilan biopsi jaringan kecil dari testis yang mengandung sel-sel punca penghasil sperma. Sejak 2011, tim peneliti telah membekukan sampel dari sekitar 1.000 anak laki-laki prapubertas. Pengujian hingga saat ini tidak dapat memastikan jumlah sel punca dalam setiap sampel cukup untuk memulihkan kesuburan.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Kyle Orwig, PhD, bekerja pada pengujian implantasi sel-sel yang telah dibekukan tersebut. Pengujian awal menunjukkan bahwa prosedur ini aman untuk dilakukan, namun butuh lebih banyak data untuk mengetahui hasilnya. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh peneliti Belgia yang mengimplan jaringan testis pada penyintas kanker anak.

Hsu berkomentar bahwa jika transplantasi eksperimennya tidak berhasil, itu masih akan memberi panduan bagi penelitian lebih lanjut, dan ia bersyukur orang tuanya memberikan pilihan tersebut di masa lalu.

Transplantasi sel punca untuk memulihkan kesuburan anak laki-laki penyintas kanker merupakan langkah inovatif. Meskipun masih dalam tahap penelitian awal, upaya ini dapat memberi harapan bagi banyak keluarga. Dengan 85% anak kanker yang bertahan hidup, penting untuk mempertimbangkan opsi preservasi kesuburan di masa depan.

Sumber Asli: www.medpagetoday.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *