Studi menunjukkan bahwa individu dengan tato memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit dan limfoma, dengan risiko meningkat antara 33 dan 62 persen. Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.900 pasangan kembar dan menemukan bahwa tato yang lebih besar meningkatkan risiko kanker lebih jauh. Konsekuensi jangka panjang dari tato patut dicatat.
Tatu telah menjadi populer di kalangan masyarakat sebagai bentuk ekspresi diri, dengan sekitar 40 persen wanita dan 30 persen pria memiliki tatu sebelum usia 25 tahun. Namun, keamanan tato patut dipertanyakan.
Sebuah studi Denmark yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health menunjukkan bahwa kanker kulit dan limfoma lebih umum di antara individu yang memiliki tato dibandingkan yang tidak. Penelitian sebelumnya juga mengungkap bahwa partikel dari tinta tato dapat berpindah dan mengumpul di kelenjar getah bening, memicu inflamasi kronis yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Para peneliti menganalisis data dari lebih dari 5.900 pasangan kembar untuk mengetahui akibat kesehatan jangka panjang dari tato. Hasil menunjukkan individu bertato memiliki prevalensi limfoma dan kanker kulit yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang memiliki tato besar. Tato meningkatkan risiko kanker kulit antara 33 hingga 62 persen.
Bagi mereka yang memiliki tato besar, risiko kanker kulit meningkat 2,37 kali, dan risiko limfoma 2,73 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan kembar yang satu memiliki kanker kulit dan yang lainnya tidak. Secara keseluruhan, orang dengan tato memiliki risiko 3,91 kali untuk kanker kulit dan 2,83 kali untuk karsinoma sel basal.
Meneliti dampak langsung tato terhadap risiko kanker adalah tantangan karena kanker umumnya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkembang. Paparan di masa muda mungkin hanya mengarah pada diagnosis kanker jauh di kemudian hari.
Tato, meskipun populer sebagai bentuk ekspresi diri, membawa risiko kesehatan yang serius, termasuk peningkatan risiko kanker kulit dan limfoma. Penelitian menunjukkan bahwa tato, terutama yang berukuran besar, dapat meningkatkan risiko kanker secara signifikan. Penting untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang sebelum memutuskan untuk mendapatkan tato.
Sumber Asli: www.theweek.in