Pengendalian Tembakau Selamatkan Hampir 4 Juta Nyawa

Pengendalian tembakau menyelamatkan hampir 4 juta nyawa akibat kanker paru-paru dalam 50 tahun terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa ini mencakup setengah dari semua kematian kanker yang dicegah. Akses dan dukungan terhadap program penghentian merokok sangat diperlukan untuk melanjutkan kemajuan ini.

Upaya pengendalian tembakau telah menyelamatkan hampir 4 juta nyawa akibat kanker paru-paru selama lima dekade terakhir, menurut studi baru dari American Cancer Society. Penurunan signifikan dalam kebiasaan merokok memberikan tambahan lebih dari 76 juta tahun hidup bagi warga Amerika.

Dr. Farhad Islami, peneliti utama, mengungkapkan bahwa jumlah kematian akibat kanker paru-paru yang terhindarkan mencakup sekitar setengah dari semua kematian kanker yang dicegah baru-baru ini. Meski pencapaian ini signifikan, kanker paru-paru masih menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di AS.

Studi menunjukkan lebih dari 2,2 juta kematian akibat kanker paru-paru pada pria dan 1,6 juta pada wanita dapat dihindari. Terutama, 3,2 juta kematian dihindari di antara populasi kulit putih dan lebih dari 527.000 di antara orang kulit hitam.

Dr. Islami juga menekankan pentingnya komitmen yang lebih kuat dari pemerintah di semua level untuk mengurangi merokok lebih lanjut. Keberhasilan program pengendalian tembakau juga harus ditujukan kepada kelompok berisiko tinggi, seperti individu dengan pendidikan rendah.

Lisa Lacasse, presiden jaringan advokasi ACS, menekankan perlunya pendanaan yang lebih besar untuk program pencegahan dan penghentian merokok. Dia mengusulkan akses tanpa hambatan ke layanan penghentian merokok dan kebijakan pajak tembakau yang lebih tinggi.

Studi ini menunjukkan bahwa pengendalian tembakau telah secara signifikan mengurangi kematian akibat kanker paru-paru dan meningkatkan harapan hidup. Namun, tantangan masih ada dengan kanker paru-paru tetap menjadi penyebab utama kematian. Penting untuk terus memperkuat komitmen terhadap program pengendalian tembakau dan menargetkan kelompok yang berisiko tinggi agar lebih banyak nyawa dapat diselamatkan di masa depan.

Sumber Asli: www.healthday.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *