India Akan Luncurkan Vaksin Kanker untuk Wanita

Pemerintah India akan meluncurkan vaksin kanker untuk perempuan yang menargetkan kanker serviks, payudara, dan mulut. Vaksin ini diharapkan untuk anak perempuan berusia 9 hingga 16 tahun dalam waktu lima hingga enam bulan. Selain itu, pemeriksaan dini dan pusat kanker harian juga direncanakan untuk membantu deteksi awal kanker.

Setelah meningkatnya jumlah kasus kanker di India, pemerintah siap meluncurkan vaksin kanker untuk wanita. Vaksin ini bertujuan melindungi dari kanker serviks, payudara, dan mulut. Rencananya, vaksin ini akan tersedia untuk perempuan berusia 9 hingga 16 tahun dalam waktu lima hingga enam bulan ke depan. Melalui inisiatif ini, pemeriksaan untuk wanita di atas 30 tahun dan pusat kanker harian juga akan didirikan. Pada tahun 2023, India mencatat sekitar 1,4 juta kasus kanker.

Vaksin yang ada saat ini adalah HPV, yang melindungi melawan virus penyebab kanker serviks. Onkolog Dr. Mandeep Singh Malhotra menyebut langkah ini sangat baik dan percaya bahwa vaksin ini akan mencegah kanker serviks dan menyelamatkan banyak nyawa. Ini merupakan langkah strategis untuk melawan kanker di India, kata Dr. Tushar Jadhav. Penelitian menunjukkan bahwa vaksin HPV sudah memberikan perlindungan yang efektif sejak diluncurkan pada tahun 2006.

Meskipun vaksin baru ini dinyatakan dapat mencegah kanker mulut yang diinduksi oleh infeksi HPV, Dr. Jadhav menekankan perlunya fokus lebih pada penelitian vaksin kanker payudara karena belum ada agen penyebab tunggal yang ditemukan. Kasus kanker payudara mencapai 2,3 juta di seluruh dunia pada tahun 2020. Mengembangkan vaksin yang efektif mendapat perhatian besar dari para peneliti.

Dr. Deepak Jha menyebut pengumuman ini sebagai terobosan besar dalam perang melawan kanker di India, terutama untuk kanker mulut yang terkait dengan kebiasaan merokok. Vaksin kanker bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi dan menghancurkan virus atau sel kanker. Vaksin pencegahan seperti vaksin HPV membantu melindungi dari kanker serviks dengan mengidentifikasi protein virus yang mengancam.

Prosedur pengobatan untuk kanker bervariasi tergantung pada stadium dan lokasi kanker. Untuk kanker tahap awal, operasi adalah metode utama, sedangkan kemoterapi dan radioterapi diperlukan pada stadium lanjut. Ada juga terapi yang menargetkan mekanisme sel kanker secara khusus, dan imunoterapi yang membantu sistem kekebalan merespons sel kanker lebih efektif. Vaksin kanker hanya merupakan langkah pencegahan dan tetap tidak menggantikan pengobatan seperti operasi dan kemoterapi.

Pemerintah India berencana meluncurkan vaksin kanker khusus untuk wanita dalam waktu dekat, dengan fokus pada pencegahan kanker serviks, payudara, dan mulut. Dengan meningkatnya kasus kanker, langkah ini dipandang sebagai inovasi signifikan untuk kesehatan wanita. Namun, vaksinasi bukanlah pengganti pengobatan bagi mereka yang sudah menderita kanker, melainkan sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko.

Sumber Asli: www.healthshots.com

Lila Morrison

Lila Morrison is a seasoned journalist with over a decade of experience in investigative reporting. She graduated from Columbia University with a degree in Journalism and has worked for prominent news outlets such as The Tribune and Global News Network. Lila has a knack for uncovering the truth behind complex stories and has received several awards for her contributions to public discourse.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *