Risiko Kanker Terkait Konsumsi Alkohol di India

Jenderal Kesehatan AS, Vivek Murthy, merilis Penasihat tentang Risiko Kanker Alkohol, menekankan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko tujuh jenis kanker. Di India, banyak yang terpengaruh oleh mitos seputar alkohol, dan pengobatan ketergantungan alkohol masih rendah. WHO mencatat bahwa akses layanan untuk gangguan penggunaan alkohol sangat terbatas, menyoroti perlunya lebih banyak informasi dan dukungan.

Di awal Januari, Jenderal Kesehatan Amerika Serikat Vivek Murthy merilis Penasihat Baru tentang Risiko Kanker Terkait Alkohol, menyerukan peringatan risiko kanker pada minuman beralkohol. Konsumsi alkohol merupakan penyebab kanker yang dapat dicegah ketiga di AS, setelah tembakau dan obesitas. Menurut WHO, “tidak ada jumlah yang aman” dalam konsumsi alkohol terkait kesehatan. Alkohol meningkatkan risiko tujuh jenis kanker, termasuk kanker mulut, tenggorokan, kotak suara, esofagus, payudara, hati, serta kolon dan rektum.
Di India, 18,8% pria dan 1,3% wanita berusia 15 tahun ke atas mengonsumsi alkohol. Misinformasi tentang alkohol dan kanker seringkali membingungkan masyarakat, dengan beberapa dokter menyarankan bahwa konsumsi alkohol dalam jumlah moderat bisa baik. Surendran Veeraiah dari Cancer Institute (WIA) menekankan pentingnya komunikasi dari tenaga medis bahwa alkohol adalah karsinogen. Kebijakan publik perlu fokus bukan pada pendapatan dari alkohol.
Dokter R. Surendran menunjukkan bahwa alkohol adalah penyebab utama sirosis hati di India, dan 20% kasus sirosis dapat berkembang menjadi kanker hati. Oleh karena itu, baik konsumsi moderat maupun berlebihan tetap berisiko bagi kesehatan. WHO menemukan bahwa akses untuk perawatan gangguan penggunaan alkohol sangat rendah di seluruh dunia. Di India, hanya 1% hingga 14% orang dengan gangguan ini mendapatkan layanan perawatan.
Kementerian Kesehatan India telah mengembangkan panduan perawatan untuk manajemen ketergantungan alkohol. Dibutuhkan motivasi dalam proses de-addiction serta dukungan sistem untuk mencapai kesejahteraan. Faktor-faktor seperti waktu perawatan dan pengawasan pusat rehabilitasi perlu diperhatikan guna mencegah pelanggaran hak asasi manusia. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya alkohol juga sangat penting untuk mengurangi risiko kanker dan menjaga kesehatan.

Surgeon General Amerika Serikat mengeluarkan peringatan terkait risiko kanker dari alkohol, menyoroti bahwa konsumsi alkohol merupakan penyebab kanker yang dapat dicegah kedua setelah tembakau dan obesitas. WHO juga menegaskan bahwa tidak ada jumlah yang aman untuk konsumsi alkohol. Tingginya tingkat konsumsi alkohol di negara seperti India menunjukkan perlunya peningkatan pengetahuan dan dukungan dalam menangani masalah ini.

Pentingnya kesadaran akan risiko kanker dari konsumsi alkohol perlu ditingkatkan, baik melalui komunikasi oleh tenaga medis maupun kebijakan publik yang tepat. Mengatasi mitos seputar alkohol dan memberikan dukungan untuk pengobatan ketergantungan alkohol menjadi kunci dalam mengurangi insiden kanker terkait alkohol.

Sumber Asli: www.thehindu.com

Clara Wang

Clara Wang is a distinguished writer and cultural commentator who specializes in societal issues affecting marginalized communities. After receiving her degree from Stanford University, Clara joined the editorial team at a prominent news outlet where she has been instrumental in launching campaigns that promote diversity and inclusion in journalism.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *