Seorang wanita bebas kanker setelah 19 tahun berkat terapi CAR-T. Penelitian mumi Mesir berusaha menemukan bahan pengawet melalui bau, sementara variasi protein manusia mempengaruhi kemampuan berbahasa pada tikus. Migrain kini lebih dapat dikelola dan ada pemahaman baru mengenai aerobiologi. Terakhir, kemajuan dalam sintesis genom menunjukkan tantangan di bidang biologi.
Seorang wanita yang menerima terapi CAR-T sel untuk mengatasi kanker sel saraf ketika berusia 4 tahun kini bebas kanker setelah 19 tahun, menjadikannya remisi kanker terpanjang yang dilaporkan setelah pengobatan tersebut. Ia menjalani terapi pada tahun 2006. Meskipun terapi CAR-T telah terbukti efektif pada beberapa kanker darah, penelitian masih kesulitan untuk menerapkannya pada tumor padat. Ini adalah kabar baik, kata onkolog anak Sneha Ramakrishna.
Peneliti sedang menyelidiki apakah bau dari mumi Mesir dapat membantu mereka menemukan bahan-bahan yang digunakan untuk mengawetkan tubuh tanpa mengganggu mumi tersebut. Mereka mengekstrak udara dari sembilan sarcophagi dan meminta ahli aroma untuk menilai bau berdasarkan kriteria kontemporer. Analisis juga dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa volatil yang bertanggung jawab atas bau tersebut, dengan harapan dapat menciptakan rekreasi sintetis dari bau mumi untuk menarik perhatian pengunjung.
Satu variasi protein yang unik bagi manusia, yaitu protein NOVA1, mungkin mempengaruhi perkembangan bahasa lisan. Peneliti menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk mengganti gen NOVA1 pada tikus dengan versi manusia. Perubahan ini membuat vokalisasi tikus menjadi lebih kompleks, mengisyaratkan bahwa variasi ini dapat mempengaruhi perubahan kecil pada otak yang terkait dengan kemampuan berkomunikasi.
Sekitar satu miliar orang di seluruh dunia mengalami migrain, yang kini dianggap sebagai kondisi yang dapat dikelola berkat penemuan obat baru. Namun, pemahaman tentang penyebab dan perbedaan respons individu terhadap migrain masih belum jelas. Untuk menghilangkan migrain sepenuhnya, kita perlu memahami aktivasi sistem migrain dalam otak, seperti yang disampaikan neurolog Arne May.
Buku Carl Zimmer yang berjudul “Air-borne” mencatat sejarah aerobiologi dan perdebatan tentang penyebaran mikroba melalui udara. Dalam ulasan, insinyur lingkungan Linsey Marr menyebut buku ini memberikan wawasan luas dan mendetail tentang dampak kehidupan di atmosfer terhadap manusia, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengubah perspektif tentang masalah ini.
Kemajuan dalam teknologi genomik sintetis memungkinkan kita untuk menguji langkah-langkah evolusi yang akan membutuhkan waktu miliaran tahun, meskipun ada banyak tantangan dalam modifikasi gen. Setiap perubahan bisa menghasilkan tantangan yang tak terduga, mengungkap kerumitan biologi yang masih perlu dipahami lebih dalam.
Artikel ini melaporkan kemajuan dalam terapi CAR-T sel yang menunjukkan hasil luar biasa dalam remisi kanker, serta penelitian yang menjanjikan di bidang lain, termasuk analisis bau mumi dan penelitian migrain. Selain itu, diskusi tentang kompleksitas genom juga menyoroti tantangan dalam bioteknologi. Kegiatan penelitian ini memperluas pengetahuan kita tentang kesehatan dan biologi.
Sumber Asli: www.nature.com